Cikini Fashion Festival 2018 Hadirkan Kegiatan Fashion Show Karya dari 4 Sekolah Mode
Stylo.ID – Perkembangan industri fashion di Indonesia semakin positif.
Tak hanya pencinta fashion, pelaku industri ini pun telah bekerja keras untuk mengembangkan kemampuannya di ranah fashion Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya acara fashion yang diselenggarakan untuk membuat industri fashion di Indonesia semakin dikenal.
Selain itu, bantuan dari pemerintah pun menjadi dorongan untuk membuat industri fashion Indonesia lebih maju. Salah satu event fashion yang cukup menarik adalah Cikini Fashion Festival (CIFFEST) 2018. Acara ini kembali digelar oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Creative Labs yang bekerjasama dengan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Masih di tempat yang sama, acara CIFFEST 2018 diselenggarakan di Teatet Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada tanggal 21-33 September 2018.
Di tahun kedua penyelenggaraan CIFFEST 2018 ini diarahkan dapat memperkuat peran sebagai barometer perkembangan terkini subsektor ekonomi kreatif fashion di tanah air.
“Tujuan CIFFEST diharapkan dapat menjadi prakarsa strategis dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif fashion di lini rantai nilai kreasi, produksi, dan konservasi,” ujar Direktur Riset dan Pengembangan BEKRAF, Dr. Ir. Wawan Rusiawan, M.M.
Salah satu fokus dari CIFFEST 2018 ini adalah penguatan fondasi dalam strategi pengembangan industri mode yang mengacu pada kekayaan budaya lokal untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat mode dunia.
Semakin menarik, CIFFEST 2018 kali ini diselenggarakan bersamaan dengan Animasi Cikini (ANIMAKINI) 2018 yang merupakan bagian dari program BEKRAF Creative Labs.
Rangkaian acara disuguhkan dalam acara CIFFEST ini, salah satunya adalah kegiatan fashion show yang berlangsung pada hari ketiga, Sabtu (22/09/2018).
Fashion show berupa pertunjukan seni yang menggabungkan fashion dengan multimedia animasi akan menampilkan karya sekolah mode. Selain itu juga fashion show ini sekaligus menginterpretasikan Trend Forecasting 2019/2020 bertema Singularity yang terbagi menjadi empat tema, yaitu Exuberant, Cortex, Neo Medieval, dan Svarga.
Keempat sekolah mode masing-masing mempersembahkan karya hasil penerapan setiap tema, yaitu Exuberant oleh IKJ, Cortex oleh LPTB Susan Budihardjo, Neo Medieval oleh Esmod, dan Svarga oleh Binus.
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menampilkan tema Exuberant dari Trend Forecasting 2019/2020 “Singularity” yang menunjukkan keceriaan dan optimisme lewat permainan warna yang colorful dengan unsur seni urban dan futuristik serta perpaduan gaya sporty yang santai dengan gaya formal yang cenderung feminin.
Esmod Jakarta menampilkan mix and match 9 karya siswa tahun 2017-2018 dengan spesialisasi women ready-to-wear, women new couture dan menswear.
Setiap karya yang ditampilkan memiliki konsep yang cukup berbeda, yakni: digital print, laser cut, embellishment, beading, hand embroidery yang mempertahankan sisi hand-made di tengah tren kekinian.
Binus Northumbria School of Design (BNSD) menampilkan karya desain kontemporer menggunakan sentuhan kain tradisional rancangan mahasiswa terpilih.
Diharapkan acara CIFFEST 2018 ini dapat menjadi acara tahunan yang bisa memajukan industri kreatif Indonesia. (*)
Sumber: Stylo.ID