Laporan Kegiatan ANIMAKINI 2017
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dengan kesadaran nilai-nilai budaya yang dimiliki Indonesia melakukan kegiatan pengelolaan untuk menggali potensi ekonomi setiap sektor/sub sektor, termasuk sub sektor Animasi. Dibandingkan subsektor ekonomi kreatif lainnya, kontribusi subsektor animasi terhadap PDB masih tergolong rendah. Tiga subsektor yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia adalah kuliner (32,4%), fashion (27,9%), dan kerajinan (14,88%). Ketua Cimahi Creative Association (ACC) Rudi Suteja mengemukakan, nilai ekspor produk animasi dan game di Indonesia hanya mencapai Rp 639 miliar, sedangkan nilai impor mencapai angka hingga Rp 30 triliun. Meskipun pada tahun 1955, Indonesia berhasil membuat film animasi pertama, tetapi industri animasi Indonesia itu sendiri baru mulai mengalami kemajuan sejak era reformasi baik dari segi kualitas maupun kuantitas meski belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Saat ini semangat dan kiprah para animator muda Indonesia untuk menjadikan animasi Indonesia tuan rumah di negeri sendiri sangat menggembirakan. Banyak karya individu maupun kolaborasi bisa dinikmati oleh pencinta animasi melalui internet seperti Youtube dan situs-situs yang memberi ruang bagi animator Indonesia menampilkan karya mereka, bahkan tak sedikit yang berjaya di ajang festival animasi nasional dan internasional. Setiap tahun juga banyak digelar festival animasi baik oleh pemerintah melalui beberapa kementerian maupun swasta dan komunitas animasi.
Untuk meningkatkan kontribusi subsektor animasi membutuhkan sinergi dari berbagai stakeholder serta pelaku dalam ekosistem pelaku animasi Indonesia secara keseluruhan, sehingga diharapkan bisa terjadi percepatan dan efektifitas kerja serta program-program dalam memperluas dan memeratakan pengembangan sektor-sektor produktif di bidang animasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut dibutuhkan forum atau temu pelaku dalam ekosistem animasi agar dapat melihat dan berkomunikasi langsung untuk membahas langkah-langkah yang dibutuhkan saat membuat program kolaborasi yang efektif antara pendidikan, industri, komunitas, pemerintah, dan media.
Ekosistem industri animasi merupakan penggabungan dari setiap unit yang melibatkan interaksi timbal balik dari konsepsi ide, produksi, distribusi, eksibisi, apresiasi, dan pendidikan yang saling berputar berkesinambungan. Aliran proses kerja dan hubungan antar lembaga/ instansi bisa saling terkoneksi dan saling mendukung menuju kepada target tertentu yang ingin dicapai dan terjadi suatu siklus yang saling berhubungan dan terkait, sehingga peran industri, pendidikan, dan pemerintah bisa berjalan baik untuk memajukan ekosistem animasi ini.
Animasi Cikini 2017 atau animasi terkini adalah event Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Creative Labs atau disingkat BCL, bekerjasama dengan Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta yang ditunjuk sebagai tim penyusun Grand Strategi dan Roadmap Sub Sektor Animasi untuk menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Pusat Unggulan Animasi. Ke depannya sebagai pusat unggulan yang dalam kegiatan utamanya adalah melakukan riset dan penelitian yang berkaitan dengan pendidikan animasi yang bisa berintegrasi dengan industrinya sehingga bisa meningkatkan standar kualitas sumber daya manusia dibidang animasi.