SMK Jadi ”Tulang Punggung” Industri Animasi Indonesia
Salah satu cuplikan film animasi KIWA - The Adventure of Dayu and Ong karya siswa SMK Negeri 4 Kota Malang.
SMK menjadi kekuatan inti bagi studio-studio animasi di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Pelaksana Animasi Cikini atau Animakini 2018 Ehwan Kurniawan menyebut siswa-siswi sekolah menengah kejuruan atau SMK saat ini merupakan tulang punggung industri animasi Indonesia. SMK menjadi kekuatan inti bagi studio-studio animasi di Indonesia.
“Sekarang SMK menjadi kekuatan tulang punggung bagi industri animasi Indonesia,” katanya di Jakarta, Jumat (21/9).
Kondisi saat ini yang masih padat karya banyak menyerap tenaga-tenaga muda untuk membuat aset, karakter, model dari proses konseptual karakter animasinya. Demi mempercepat produksi juga makanya industri-industri animasi memperbanyak tenaga kerjanya.
Animakini 2018 menghadirkan pameran, screening film animasi, seminar akademisi, talkshow, masterclass, dan performance animasi. Seminar dan masterclass dalam gelaran ini menghadirkan sejumlah narasumber dari industri animasi dan diikuti oleh beragam kalangan, mulai dari siswa SMK, mahasiswa hingga para pemangku kepentingan dalam industri animasi.
Ehwan mengatakan gelaran Animakini bertujuan untuk mengedukasi bagi pemula yang baru mengenal dunia animasi. Acara ini juga memperluas wawasan untuk peserta yang telah memahami dunia tersebut, dan mempertajam atau memperdalam pengetahuan bagi para animator yang akan menapak ke jenjang internasional.
Red: Gita Amanda
Sumber : antara