Laporan Prosiding Animakini 2019
Pengantar
ANIMASI DAN VISUAL MEDIA DIGITAL
Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn.
Dekan Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta
Animakini; animasi Cikini atau animasi terkini adalah event Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Creative Labs bekerjasama dengan Fakultas Seni Rupa, Institut Kesenian Jakarta yang ditunjuk sebagai tim penyusun Grand Strategi dan Roadmap Sub Sektor Animasi untuk menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Pusat Unggulan Animasi yang ketiga. Sebagai pusat unggulan, kegiatan utamanya adalah melakukan riset dan penelitian yang berkaitan dengan pendidikan animasi yang bisa berintegrasi dengan industrinya sehingga bisa meningkatkan standar kualitas sumber daya manusia dibidang animasi.
Dalam upaya mengupgrade data berkaitan dengan riset kajian dan karya animasi Indonesia terutama di tingkat akademik untuk menunjang aktivitas industri animasi dan memperluas kolaborasi antar pelaku ekonomi kreatif di sektor yang lain ini, Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta dan Bekraf Creative Labs (BCL), kembali menyelenggarakan ANIMAKINI (Animasi Cikini) di tahun 2019, sebuah kegiatan yang dikelola oleh sebagai wadah temu kreatif untuk mensinergikan stakeholder dan pelaku dalam ekosistem industri kreatif sub sektor Animasi dan subsektor Fashion, mulai dari sekolah, kampus, pusat kursus, UKM, hingga industri besar.
ANIMAKINI, merupakan kegiatan yang memfokuskan pada hasil riset dan pengembangan animasi di Indonesia terkait dengan dunia akademik untuk mendukung kemajuan industri animasi Indonesia. Kegiatan dari ANIMAKINI 2019 diantaranya ada seminar akademik yang berlangsung pada pukul 09.00- 12.00 WIB, Seminar Utama dan Seminar Industri pada jam 13.00-15.00 WIB di Teater Jakarta dan Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM).
Pada seminar Akademik terdiri dari tiga pembicara, “Profesor Suyanto (Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta) yang mempresentasikan Riset dan Pengembangan animasi Ajisaka, kemudian DR. Intan R. Mutiaz, Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Bandung, yang mempresentasikan Animasi berbasis riset dan visual teknologi: immersion dan virtual reality, dan Fajar Nuswantoro, M.Sn, CEO Kulstori yang membawakan tema tentang Strategi dan monetizing konten animasi menembus stasiun TV dan channel Youtube dengan tokoh Bilu Mela, Riska dan Gembul, dan Abi dan Caca”.
Selanjutanya Selain itu, pukul 13.00- 15.00 WIB di Teater Jakarta berlangsung seminar industri, dengan pembicara diantaranya Chandra Endroputro (Peraih penghargaan FFI 2015 kategori animasi dengan film animasi GWK) saat ini sebagai Sutradara Animasi Tempo Animation (Temotion), membawakan tema riset dan pengembangan cerita animasi bertema Nusantara. Dilanjutkan oleh Aditya Triantoro, Chief Executive Officer (CEO) The Little Giantz Studio yang mempresentasikan tentang strategi pengembangan bisnis animasi Nussa”.
Seminar Industri juga diisi oleh Mohammad Taufiq (Emte), seorang ilustrator yang merupakan alumni Desain Komunikasi Visual (DKV) IKJ. Perlu diketahui, Mohammad Taufiq (Emte) telah banyak menggarap ilustrasi untuk kebutuhan cover buku dibeberapa penerbitan dan agensi. Bahkan pada pertengahan 2019 lalu alumni DKV IKJ tersebut berhasil masuk dalam 5 terbaik Katapel Bekraf ajang inkubasi pengembangan bisnis Intelectual Property (IP) yang dipresentasikan dengan tema Strategi pengembangan IP Si Gugug! dari komik menuju Animasi.
Dalam waktu bersamaan, berlangsung di Teater Jakarta di Teater Kecil, TIM juga diadakan Seminar Nasional berupa presentasi hasil penelitian terkait dengan animasi dan desain dari dosen-dosen Desain Komunikasi Visual dari seluruh berbagai daerah di Indonesia yang merupakan anggota Asosiasi Program Studi DKV Indonesia (ASPRODI), yang telah diseleksi oleh tim Asosiasi Program Studi DKV Indonesia (ASPRODI).
Seminar dengan tema “Animasi dan Visual Media Digital” ini adalah untuk memperkaya penelitian dan karya para desainer, pengajar dan mahasiswa secara khusus mengenai Animasi dan Visual Media Digital dan juga secara umum dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Area studi pada penelitian ini meliputi: Animasi dan Budaya Visual; Animasi dan Media Baru; Animasi dan Storytelling; Semiotika dalam Film Animasi; Historiografi Seni dan Desain; Desain Grafis dan Media Digital; Seni Rupa dan Media Baru Dan topik yang berada dalam ranah Desain Komunikasi Visual. Diharapkan dari seluruh kegiatan Animakini 2019, menghasilkan rujukan riset dan pengembangan animasi dari akademik untuk kebutuhan industri. Selain itu, industri animasi bisa memberikan transfer ilmu ke generasi dunia pendidikan baik di tingkat Sekolah maupun Perguruan Tinggi, dapat dikembangkan ke tahap selanjutnya atau dikolaborasikan dengan sub sektor industri kreatif lainnya. Seluruh data yang terkumpul diharapkan juga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan animasi di Indonesia.
__
Unduh pdf :
Laporan Prosiding Animakini 2019_22 NOV_SMALL (2)-2