Dekan IKJ: Siswa Minim Wadah Mengembangkan Bakat Seni di Sekolah
Jakarta: Ruang bagi pendidikan seni untuk berkembang di sekolah masih minim. Kondisi ini terjadi, utamanya di sekolah-sekolah negeri di Indonesia.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) Anindyo Widito mengungkapkan kegelisahannya terkait masih minimnya wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat seninya di sekolah. Padahal berkesenian seharunya dikembangkan sedini mungkin.
“Saya lihat bidang seni makin disepelekan di sekolah, padahal kesenian itu bikin anak-anak kita makin kreatif,” kata Anindyo di selas-sela pameran Animasi Cikini (Animakini IKJ), Sabtu, 17 Desember 2022.
Saat ini, kata Anindyo, bidang seni dan budaya terkesan dinomorduakan di sekolah, utamanya di sekolah negeri. “Coba deh lihat guru-guru seni di sekolah, background-nya guru Fisika, Matematika, latar belakang pendidikannya tidak sesuai, terkesan disepelekan. Utamanya di sekolah negeri ya, kalau di sekolah swasta masih ada yang mewadahi lewat berbagai ekstrakurikuler,” terangnya.
Belum lagi kini mata pelajaran seni yang tidak mendapatkan porsi yang mencukupi di sekolah. “Mata pelajaran seni digabung dengan mata pelajaran seperti seni dan budaya. Jadi anak-anak kita itu pada dasarnya banyak yang kreatif, tapi wadahnya enggak ada,” ujarnya.
Animakini IKJ menjadi bagian dari kegiatan tahunan FSRD IKJ. Animakini di tahun keenam ini berlangsung secara mandiri dilaksanakan oleh para mahasiswa dan pengajar prodi DKV didukung oleh prodi lainnya di FSRD IKJ.
Setelah melalui masa pandemi covid-19 pada 2020 mengusung tema “Meski Berjarak Tetap Bergerak” pada 2021 membawa tema “Eksplorasi dan Kolaborasi” kegiatan ini bisa terus hadir dalam mendukung perkembangan pendidikan dan apresiasi animasi di Indonesia. Pada 2022 Animasi IKJ mengusung tema “Reconnecting” yang menghubungkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi Indonesia yang melibatkan 5 unsur Pentahelix.
Didukung dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Jakpro, Asosiasi industri Animasi Indonesia (AINAKI), institusi akademik dari 26 kampus Kampus animasi atau multimedia atau DKV dari Malaysia, Batam,Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang hingga Bali dan 14 sekolah SMA/SMK dari Pekanbaru, Jambi, Jakarta, Depok, Cibinong, Bogor, Kudus, Yogyakarta, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya hingga Malang yang mengikuti lomba animasi, didukung oleh komunitas animasi, motion grafis, dan video art serta dari media sehingga terjalin kolaborasi dan komunikasi antarpelajar dan mahasiswa animasi di Indonesia.
Animakini IKJ awalnya adalah program kegiatan Kerjasama Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Pada 2016 Institut Kesenian Jakarta ditunjuk sebagai pusat Unggulan Kreatif sub sektor animasi dan Fashion.
Kerja sama ini diawali dengan penyusunan Grand Strategy dan merumuskan Roadmap Pengembangan Ekonomi Kreatif Animasi Indonesia, yang kemudian berlanjut dengan kegiatan Animakini (Animasi Cikini) 2022.
Kegiatan di tahun keenam ini harapannya akan menjadi acara yang berkelanjutan ke depannya dengan menitikberatkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi di Indonesia, kolaborasi karya tugas akhir, memberikan workshop animasi dan motion grafis, paparan kajian animasi Indonesia, dan sharing pelaku di Industri animasi. Untuk terjalin kolaborasi dan komunikasi antar institusi pendidikan animasi, industri, dan komunitas di Indonesia.
Mampu meningkatkan kompetensi para pelaku pendidikan animasi, praktisi dan pecinta animasi melalui kegiatan seminar, workshop, dan pameran, dan screening lomba animasi pelajar dan mahasiswa. Memberikan wawasan pengetahuan tentang animasi yang terjadi saat ini dan masa depan.
Selain itu, IKJ ingin menjadikan peminatan motion design and digital animation di DKV FSRD IKJ sebagai barometer kegiatan pendidikan animasi di Indonesia. Juga meningkatkan potensi minat calon mahasiswa pada Prodi DKV dan prodi lain di FSRD IKJ.
Animakini 2022 dimulai pada Kamis 15 Desember, jam 16.00 WIB. Kemudian pada hari kedua Jumat 16 Desember, jam 09.30 WIB, dimulai dengan seminar akademik menampilkan narasumber Beng Rahadian, Kaprodi DKV FSRD IKJ, membahas Merancang Storytelling melalui Komik Perjalanan, Catur Satria, Pengajar Multimedia Deskov FSRD IKJ dan Ketua Animakini 2021, membahas soal kajian Animakini dari masa ke masa dan industry motion grafis di industri TV, Erina Adeline, dosen FFTV IKJ yang meraih penghargaan Kritik Film Terbaik FFI 2022, Kajian “Perempuan Sebagai Ilusi: Politik Seksual Film Love For Sale”.
Pada hari ketiga, Sabtu 17 Desember, kegiatan berlangsung mulai jam 13.00 WIB, seminar industri seni budaya dengan narasumber Omar “Bejo” Aryarindra, Ketua Ikafi FFTV IKJ dan sejumlah narasumber lainnya.
Sesi penutupan Animakini 2022 juga akan mengumumkan hasil lomba animasi tingkat pelajar dan mahasiswa kategori 2D dan 3D yang diikuti 135 peserta dari 26 kampus dari Malaysia hingga Bali dan 14 SMA/SMK dari Pekanbaru hingga Malang.
Memposting ulang artikel dari halaman Medcom.id pada Sabtu, 17 Desember 2022, 12:07 WIB, oleh Citra Larasati dengan judul “Dekan IKJ: Siswa Minim Wadah Mengembangkan Bakat Seni di Sekolah”. Untuk selengkapnya kunjungi: https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/VNxwPaJK-dekan-ikj-siswa-minim-wadah-mengembangkan-bakat-seni-di-sekolah